Perundungan (Bullying)

Apakah Kamu Pelaku Perundungan?


Semua orang berbeda. Beberapa ada yang tinggi, ada yang pendek. Memiliki agama yang berbeda-beda, warna kulit yang berbeda. Bahkan juga memiliki karakter, kekuatan dan kelemahan masing-masing. Semua dari kita adalah unik.


Tetapi sayangnya beberapa orang tidak mau menerima perbedaan dan seringkali menggunakan perbedaan tersebut sebagai bahan ejekan, atau yang biasa kita kenal dengan sebutan perundungan.  


Apakah kalian tahu apa itu perundungan? Perundungan merupakan segala bentuk kekerasan yang dilakukan dengan sengaja atau tidak sengaja oleh satu atau sekelompok orang kepada orang lain. 


Dari hasil riset Programme for International Student Assessment (PISA) 2018, 41% murid di Indonesia pernah mengalami perundungan. Ini membuat Indonesia menempati peringkat ke-5 dari 78 negara dalam kasus perundungan. Waw apakah ini sebuah prestasi? Tentunya tidak ya ini adalah kabar buruk bagi kita.  


Bahayanya lagi, sebagian besar pelaku perundungan biasanya tidak menyadari bahwa tindakan mereka merupakan perilaku perundungan. Ternyata bahaya sekali ya jika kita tidak paham tentang perundungan ini. Jangan-jangan kita seorang pelaku perundungan. 


Pembahasan kali ini saya akan memperkenalkan lebih dalam mengenai perundungan khususnya di sekolah. 


Menurut psikolog Andrew Mellor perundungan dibagi menjadi 4 jenis, perundungan fisik, verbal, relasi sosial dan elektronik. 


  1. Perundungan fisik, paling tampak dan mudah dikenali karena melibatkan kontak fisik  antar pelaku dan korban perundungan contohnya memukul, menendang, mendorong, menjambak, dan lain sebagainya. 

  2. Perundungan verbal, kasus perundungan verbal sering terjadi dengan tidak sadar, contoh perundungan verbal adalah mengejek, memberi julukan tidak pantas, memfitnah dan meneror. 

  3. Perundungan relasi sosial, jenis perundungan ini bertujuan untuk memutuskan relasi sosial korban dengan orang lain, contohnya adalah menyebarkan rumor yang merugikan, mempermalukan korban di depan umum, menertawakan, dan menghancurkan reputasi korban. 

  4. Perundungan elektronik merupakan jenis perundungan yang dilakukan lewat media elektronik seperti komputer, handphone, internet, email, sosial media dan lain-lain, perilaku perundungan elektronik termasuk menggunakkan tulisan, gambar atau video untuk mengintimidasi, menakuti dan menyakiti korban. 


Biasanya perundungan melibatkan beberapa orang yaitu: 

  1. Pelaku. Pelaku cenderung bersifat agresif dan terlibat dalam geng dan biasanya pelaku yang sudah melakukan perilaku kekerasan dari SD akan melakukannya di jenjang pendidikan berikutnya. Umumnya pelaku memiliki kebutuhan internal yang tidak terpenuhi, seperti mendapatkan perhatian, pengakuan, ingin menjadi yang terbaik, ingin dianggap mampu. Faktor internal ini harus didukung dengan faktor eksternal, yaitu keluarga dan lingkungan kita. 

  2. Korban. Korban akan memiliki masalah emosi, akademik, dan trauma. Korban cenderung akan memiliki harga diri yang rendah, merasa tertekan, suka menyendiri, cemas, dan tidak aman. 

  3. Saksi biasanya hanya melihat perundungannya. Ada saksi yang hanya diam saja dan tidak membantu korban tetapi ada juga saksi yang membela korban. Menurut saya kita harus berani membela korban baik secara langsung maupun dengan memanggil atau melaporkan kepada guru.  


Menurut Victorian Department of Education and Early Childhood Development, perundungan tidak hanya berdampak kepada korban tetapi juga pada pelaku dan saksi. Perundungan membuat korban tidak mau sekolah lagi karena takut akan dibully lagi. Bagi pelaku perundungan, pada saat ia menjelang remaja biasanya akan terlibat dalam kegiatan kriminal. Dan yang terakhir bagi saksi mereka merasa terancam dan ketakutan menjadi korban selanjutnya, mereka juga cenderung mendapatkan prestasi rendah di kelas karena berfokus untuk mencari cara menghindari pelaku. Tetapi menurut saya orang yang paling terluka adalah korbannya. Bagaimana menurut kamu?


Pelaku dan korban bisa terjadi antara murid ke murid, murid ke guru, bahkan guru ke murid.


Apa yang harus dilakukan agar kita tidak menjadi pelaku perundungan?


  1. Berhati-hati dengan apa yang kita katakan ke orang lain. Kata-kata kita dapat menyakiti hati orang lain

  2. Terima perbedaan. Semua orang spesial.

  3. Berlatih untuk berkata baik dan sopan


Jadi, bersikap baiklah kepada siapa pun, agar kita dapat menghentikan perundungan.


Sumber:

https://www.kpai.go.id/publikasi/kpai-kasus-bullying-dan-pendidikan-karakter

https://www.alinea.id/gaya-hidup/mengenal-4-jenis-perundungan-dan-dampak-buruknya-b2cAH96Wu


Comments

Popular Posts